Sabtu, 16 Februari 2013

Tahukah Sahabat..

CVT (Continuous Variable Transmission)  merupakan penyalur tenaga dari mesin menuju roda belakang pada motor matic. secara sederhana CVT terdiri atas pulley primer,v-belt dan pulley sekunder, nah di dalam sistem kerja 3 komponen CVT tadi tidak boleh terkena oli,minyak atau air karena kalo terkena minyak, oli atau pun air bisa menyebabkan selip. Loh kan itu komponen bergerak apa itu gk perlu pelumas biar awet?? kalo gk boleh kena oli atau minyak trus pelumasannya pake apa??..
Maka dari itu sahabat, karena ini merupakan komponen bergerak maka pelumasan menjadi sangat penting dan pelumasannya tidak menggunakan oli tapi Grease/vet/stempet. Greasenya pake grease khusus, soalnya kalo pake grease biasa bisa2 mencair terkena panas dari mesin.
Karena ini pelumas dan fungsinya sangat penting, maka perlu dilakukan penggantian secara periodik yaitu setiap 10.000-20.000km. Penggantian grease CVT ini cukup mudah kok, tapi sahabat kalau gk mau repot silahkan mampir ke bengkel kami. Pastikan tidak ada kebocoran di daerah CVT, karena sil-sil tersebut berfungsi untuk menahan agar grease/stempet agar tidak tumpah keluar. Dan apabila sil nya ada yang bocor/rusak sebaiknya dilakukan penggantian, karena kalo tidak di ganti bisa2 grease nya bocor dan apabila dibiarkan bocor maka grease/vet nya akan masuk ke dalam clucht carrier /kopling ganda dan rumah kopling ganda sehingga bisa bikin selip kopling ganda, dan kalau kopling ganda nya selip bisa di pastikan tarikan matic awal nya akan terasa endut-endutan kalo di pake di jalan. Salam Sahabat.

Selasa, 12 Februari 2013

BUSI MATIC..

Dari bentuk, busi buat motor sama. Namun dari ukuran dan peruntukan, masing-masing busi punya kode berbeda. Seperti busi untuk skubek atau matik, punya kode sendiri dan sedikit beda dibanding busi bebek atau motor sport. Benar begitu?

Secara teori, mesin skubek lebih panas dibanding bebek. Sebab dapur pacu ngumpet dan tertutup cover bodi. “Makanya butuh busi yang lebih tahan panas,” jelas Handy Hariko, Deputy Technical Service Division Head, PT Astra Honda Motor (AHM).

Menurut Handy lagi, secara desain ulir busi skubek Honda lebih panjang. “Tapi tidak sama dengan busi Karisma atau Supra X 125 yang juga memiliki ulir panjang,” jelas Handy yang juga aktif ngurus bagian racing di Honda itu.

Apalagi untuk Honda Vario yang bermesin pendingin air. Busi Vario dipastikan beda dibanding bebek yang rata-rata pendingin udara. Kode busi Vario untuk merek NGK adalah CR7EH-9 atau Denso U22FER-9. Paling beda sendiri dibanding bebek.

Contoh paling sederhana lagi busi untuk Honda BeAT 110 yang basis mesinnya mirip bebek Honda Blade 110R dan Revo Absolute 110. Sama-sama berpendingin udara tapi kode busi tetap beda.

Khusus BeAT pake busi NGK CPR8EA-9 atau Denso U24EPR-9. Sedang Blade dan Revo NGK CPR6EA-9S atau Denso U20EPR-9S. Jelas busi skubek Honda lebih dingin atau tahan panas dibanding busi bebek Honda.

Khusus skubek Yamaha, hanya memiliki sedikit perbedaan. Dipandu Muhamad Abidin, Technical Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Katanya ukuran dan jumlah ulir sama dengan bebek. Sebagai contoh busi Mio dengan Jupiter-Z yang sama-sama berpendingin udara. Rentangnya hanya beda satu tingkat.

Abidin juga kasih tahu, kode busi untuk Mio C7HSA sedang Jupiter-Z C6HSA. Artinya untuk Mio lebih dingin satu tingkat dibanding Jupiter-Z. “Jika beda hanya satu tingkat masih masuk toleransi. Artinya tidak jadi masalah. Jika kepepet, juga bisa saling tuker pake,” jelas Abidin yang senior di bagian servis itu.

Kata Abidin yang tinggi besar itu, juga tergantung keperluan. Jika Mio hanya dipakai untuk jarak dekat, silakan pakai busi C6HSA milik Jupiter-Z. Pemakaian busi ini, berarti suhu mesin cepat mencapai suhu optimal. Tidak perlu dipanaskan dahulu. Bensin sedikit irit.

Sebaliknya jika Mio dipakai untuk jarak jauh seperti turing atau daerah macet. Pakai busi yang lebih dingin satu tingkat. “Misalnya C8HSA yang dapat bikin mesin sedikit adem,” jelas Abidin.

Paling mudah dan tidak neko-neko skubek merek Suzuki. Secara derat dan ukuran sama dengan bebek Suzuki. “Untuk Spin, Skywave dan Skydrive yaitu NGK C6HSA atau Denso U20FFU,” jelas Josep Antony Tan, Asisten Manager Service Training Roda Dua, PT Suzuki Indomobil Motor (SIM).

Josep juga kasih tahu. Katanya busi skubek yang beda dengan bebek Suzuki adalah yang sudah mengusung spidometer digital. Seperti Shogun 125. Misalnya, busi khusus punya kode CR6HSA. Setelah huruf C diikuti R, artinya resistance atau tahanan.

Fungsi kode R itu dimaksudkan untuk mengurangi electric noise. “Sehingga sinyalnya tidak mengganggu spidometer digital,” jelas Josep yang juga kasih tahu kode busi untuk Satria F-150 adalah CR8E.

Berarti Yamaha dan Suzuki bisa saling tukar sama bebek. Khusus skubek Honda harap lebih teliti. Karena dari ulir dan tingkat kepanasan beda.
Salam Sahabat,..

sumber: MotorPLUS

Langkah2 jika matic tidak dapat di starter

  • Lakukan pengecekan suplay bahan bakar dari tanki sampai karburator. Jika bensin tersedia kemungkinan sumbatan terjadi di saluran tangki menuju karburator, atau terjadi sumbatan pada saluran pembuangan udara di tangki bensin. 
  • Lakukan pelonggaran skrup di bangian pembuangan bensin pada karburator, lalu tutup kembali. Kemungkinan terjadi kelebihan asupan bensin (banjir).
  • Lakukan pengecekan busi., lepaskan busi dari ruang pembakaran lalu lakukan pengetesan api busi dengan cara menyambungkan kembali busi pada kabel arus lalu tempelkan busi ke mesin dan lakukan  kick starter.. apakah percikan api dari busi normal atau tidak terjadi pengapian. Dalam melakukan pengetesan ini, kunci kontak dalam keadaan On.
Jika tahapan diatas matic anda belum dapat di starter, segera bawa matic anda ke bengkel motor terdekat untuk dilakukan service (20 Cheek Point).
Selain point2 diatas, permasalahan ini terjadi karena beberapa faktor kemungkinan, diantaranya:
  • Waktu pengapian/percikan dari busi tidak tepat.
  • Kerusakan pada sekrup regulator karburator.
  • Campuran Bahan bakar dan Udara tidak berimbang.
  • Kerja katup tidak normal.
  • Filter Udara kotor.
  • Kopling starter tidak normal.
Melakukan service secara berkala adalah pilihan yang tepat untuk menghindari permasalahan ini, disamping juga untuk perawatan motor matic anda. Salam Sahabat.

Minggu, 03 Februari 2013

AWET DAN IRIT

Hampir menjadi pendapat umum bahwa motor matic sangat boros dalam pemakaian bahan bakar! Mungkin anda salah dalam merawat dan menggunakan motor matic tersebut. Berikut ada tips kecil agar motor matic kesayangan anda irit dalam pemakaian bahan bakar.

1. Rajin membersihkan karburator
Fungsi kerja karburator adalah mengatur suplai bahan bakar pada mesin. Jika anda tidak rajin dalam merawat alias malas membersihkan, hal ini menyebabkan suplai bahan bakar pada mesin tidak berlangsung secara normal dan pada gilirannya membuat pembakaran pada mesin juga tidak sempurna, saat motor dipacu yang sudah barang tentu membutuhkan kerja mesin secara maksimal, akan memaksa karburator menyalurkan bahan bakar secara berlebih dari biasanya alias boros.

2. Rutin mengganti olie mesin secara berkala sesuai aturan
Mesin adalah blok utama pada semua jenis motor yang berfungsi sebagai penggerak. Fungsi olie pada mesin adalah agar membuat bagian dalam mesin tidak cepat aus atau macet ketika harus bekerja/bergesekan). Jika olie pada mesin tidak diganti secara rutin (berkala sesuai aturan), maka mesin akan berkerja lebih berat (dikarenakan tingkat kekentalan pada olie berubah oleh panas pada mesin dan pemakaian mesin dalam jangka waktu tertentu). Jika mesin bekerja lebih berat dari biasanya tentu membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit.

3. Rajin memeriksa tekanan angin pada kedua ban (depan dan belakang)
Lebih mudah mana? menarik gerobak bermuatan 1 ekor gajah  dengan menarik gerobak bermuatan 1  semut?
Memeriksa tekanan angin pada ban mungkin hal yang sangat sepele, akan tetapi sebenarnya setiap motor dirancang memiiki batas muatan maksimal. Jika tekanan angin pada ke dua ban tidak sesuai standar (lebih-lebih jika over muatan) maka kerja mesin akan berlangsung berat agar bisa melaju, dan tentunya membutuhkan bahan bakar dalam jumlah cukup banyak.

4. Jangan menarik gas secara spontanPutaran stabil pada mesin tidak terjadi secara spontan, melainkan butuhkan beberapa saat. Seperti saat pertama kali mengayuh sepeda tentu sangat berat, jika putaran pada kedua ban sudah stabil, maka proses mengayuh jauh terasa lebih ringan. Begitu juga dengan putaran pada mesin motor matic, jika pada awal start anda menarik gas secara spontan (dengan maksud agar motor dapat melaju kencang), maka suplai bahan bakar pada mesin akan masuk dalam jumlah banyak, padahal pembakaran baru terjadi dan belum stabil, nah hal ini lah yang membuat motor matic kesayangan anda terkesan boros dalam pemakaian bahan bakar. Tipsnya adalah biarkan beberapa saat mesin bekerja agar mencapai putaran secara stabil (jumlah bahan bakar yang dipakai standar), baru kemudian anda dapat menambah gas agar motor dapat melaju lebih kencang.